Simbolisme Agama terguncang oleh Virus Corona

SIMBOLISME AGAMA TERGUNCANG CORONA
_Oleh Prof DR KH. Utawijaya kusumah MM , MSi_
mtsmifkhor.sch.id - RITUAL umat beragama sebagai simbolisme agama sedang tergoncang oleh keperkasaan COVID19 yang sesungguhnya diciptakan oleh takdir Allah Swt.
COVID19 telah menyerang simbol-simbol agama yang ada di tempat ibadah, rutinitas kegiatan ibadah, bahkan edukasi umat melalui tabligh pun tidak luput dari serangannya.
DIMATA umat beragama, seolah olah serangan COVID19 dirasakan lebih kuasa dari Yang Maha Kuasa. Akibatnya umat beragama sudah ada yang mulai kehilangan DEFISIT SPIRITUAL, kehilangan hati diri sebagai umat beragama yang cenderung hilang kepercayaan kepada Tuhannya. Ini berbahaya jika dibiarkan.
SEBAB, hari ini agama hadir dengan cerita berbeda. Agama tanpa massa. Tanpa kerumuman. Tanpa kehadiran para pencintanya. Tanpa kemeriahan. Ritualisme mendadak mengeropos. Gaya beragama konvensional takluk di bawah covid-19. Agama terguncang. Situasi ini terjadi dengan cepat, setelah sekian lama dia bergantung pada hubungan fisik dan mekanistik. Sesuatu yang berlangsung di atas rasa ketaklukan tanpa syarat dari para pemeluknya.
Kini, ada upaya teknologis menggantikan pola ibadah konvensional. Adaptasi teknologis-teologis. Kita lantas berdiri pada sebuah garis perubahan. Bukan rahasia, agama tidak begitu memedulikan teknologi informasi. Memang ada perhatian, tetapi minimalis.
Tiba-tiba covid-19 lewat dalam lorong sejarah. Mengirim pesan kematian setiap hari. Serentak, meringkus keyakinan agama hanya dalam sekejap. Dan, agama menggapai sekaligus memohon bantuan teknologi. Teknologi menolong agama dalam masa sulit ini. Dengan teknologi, agama menjangkau pemeluknya dengan pelayanan rohani maya. Namun, tidak semua orang menguasai teknologi. Tidak semua orang juga bisa membiayai model aktivitas rohaniah online. Semuanya butuh biaya. Yang juga tidak kecil. Umat lebih kembali beras dan kebutuhan pokok lainnya dibandingkan kembali pulsa atau paket.
SOAL yang lebih serius tentu saja tidak sekadar agama dan adaptasi teknologis. Agama harus berani menghadapi gugatan teologis-dogmatis atau merancangnya sendiri. Usaha ini mesti mulai digelindingkan. Agama harus bisa menjelaskan bahwa pergeseran ruang keberadaan agama dari nyata ke maya tidak berdampak pada kebenaran suci yang dimilikinya.
AGAMA harus berpacu dengan waktu jika tidak ingin kehilangan ikatan abadi dengan para pemeluknya. Essensi beragama pada akhirnya akan menjadi keropos akibat serangan Covid19.
MENGAPA essensi agama dalam ancaman sehingga perlu dijaga oleh umatnya melalui pendekatan geologis?
AGAMA memang sedang mati gaya. Namun, esensi keberagamaan itu sendiri mungkin sedang tumbuh
melampaui apa yang sudah terjadi sebelumnya. Tidak ada teriakan kerinduan akan Tuhan yang begitu melengking melebihi suasana pada masa covid-19 ini. Secara paradoksal pula, manusia dituntut untuk mencari Tuhan dalam keheningan. Bukan kebisingan. Membangun hubungan yang lebih personal dengan Tuhan. Bukan hubungan massal. Hubungan yang sering kali terperosok ke dalam arogansi. Hal baik sedang terjadi pada diri agama. Agama sedang bergerak, entah sadar ataupun tidak, dari runitas menuju intimitas. Sekian lama agama hanya memamerkan kemeriahan rutin dalam perayaan-perayaan liturgis yang agung dan mewah. Namun, ketika covid-19 memusnahkan semua ukuran dan standar itu, orang-orang berusaha membangun keintiman baru dengan Tuhan, keluarga, dan sesama dalam cara yang mungkin tidak pernah ada pada fase-fase historis sebelumnya. Covid-19 sedang merobek dan melucuti standar-standar keberagamaan masa lalu yang menjadi sumber luka, konflik, kekerasan, dan penderitaan bagi kemanusiaan. Secara formal, agama memang sedang mati gaya. Namun, secara substansial, agama sedang berziarah menuju kedalaman keberadaannya.
Ketika manusia berusaha menjauh menghindari Covid19, kaka bersama dengan itu manusia beragama juga mulai mendekatkan dirinya kepada Tuhannya melalui munazat taqorrub ilaallah.
BAGI umat beragama ada meyakinkan bahwa setiap sesuatu kejadian pasti ada sebab akibatnya sebagai hukum kausalitas. Dan, kausalitas itu akan bermuara kepada Sang Maha Sebab yaitu Allah Swt Tuhan Yang Maha Kuasa. Kehadiran Covid19 hakikatnya datang dari taqdir Tuhan. Kepanikan yang ditimbulkan dari sebab Covid19 hingga menimbulkan kematian, pada hakikatnya juga diciptakan Oleg Allah Swt.
ATAS dasar itu, merujuk pada hukum kausalitas teologis, maka sikap yg tepat adalah membagikan semuanya kepada Zat Yang Maha Kausalitas yaitu Allah Swt. Inna lillàhi WA inna ilaihi ràji'ùn. Dengan cara demikian, kita sebagai umat beragama akan menjadi RIZAALUL ISHLAH yang mengkomunikasikan hubungan antara Sebab Akibat yang porakporanda oleh serangan Covid19 sehingga membuat Agama Mati Gaya, kehilangan kemampuan memaknai Sebab berakibat pada berlebihan dalam menyikapi Akibat. Sikap terpenting adalah uzlah inayah munfaridah. Wallahu a'lam.
Pp.bahrul ulum
Tasikmalaya 10 April 2020.
Share This Post To :
Kembali ke Atas
Artikel Lainnya :
- Pelaksanaan Penilaian Akhir Tahun (PAS) Semester Ganjil 2020/2021
- Cegah Pikun dengan Al-Qur'an
- Pelaksanaan Ujian Madrasah
Silahkan Isi Komentar dari tulisan artikel diatas :
Komentar :
![]() ![]() http://slkjfdf.net/ - Eosikewol <a href="http://slkjfdf.net/">Unikite</a> fcb.hpqf.mtsmifkhor.sch.id.mep.bs http://slkjfdf.net/ |
![]() ![]() http://slkjfdf.net/ - Oxosut <a href="http://slkjfdf.net/">Etanum</a> fmr.beks.mtsmifkhor.sch.id.hgf.qg http://slkjfdf.net/ |
![]() ![]() http://slkjfdf.net/ - Iropawob <a href="http://slkjfdf.net/">Yifadih</a> qst.dthn.mtsmifkhor.sch.id.lir.lr http://slkjfdf.net/ |
![]() ![]() http://slkjfdf.net/ - Ajejuqof <a href="http://slkjfdf.net/">Iwevis</a> yhz.ycvs.mtsmifkhor.sch.id.bpo.kl http://slkjfdf.net/ |
![]() ![]() http://slkjfdf.net/ - Ojobaweib <a href="http://slkjfdf.net/">Aruraxufu</a> bpu.bobm.mtsmifkhor.sch.id.oln.wl http://slkjfdf.net/ |
![]() ![]() http://slkjfdf.net/ - Yujuhayag <a href="http://slkjfdf.net/">Ocewoniv</a> zag.udgj.mtsmifkhor.sch.id.tdu.vc http://slkjfdf.net/ |
![]() ![]() http://slkjfdf.net/ - Igcozo <a href="http://slkjfdf.net/">Eazaxuaz</a> zja.fiux.mtsmifkhor.sch.id.tuj.iv http://slkjfdf.net/ |
![]() ![]() http://slkjfdf.net/ - Uuwakewos <a href="http://slkjfdf.net/">Eovifazuf</a> lsr.ubwb.mtsmifkhor.sch.id.mcu.cc http://slkjfdf.net/ |
![]() ![]() http://slkjfdf.net/ - Umudubov <a href="http://slkjfdf.net/">Jekocu</a> mbs.owkp.mtsmifkhor.sch.id.qhb.jt http://slkjfdf.net/ |
![]() ![]() http://slkjfdf.net/ - Iriqgiroc <a href="http://slkjfdf.net/">Uvesuvuga</a> tmq.yhkp.mtsmifkhor.sch.id.vrk.pj http://slkjfdf.net/ |
![]() ![]() http://slkjfdf.net/ - Asivopu <a href="http://slkjfdf.net/">Esuhek</a> zzy.cqqh.mtsmifkhor.sch.id.bvy.cs http://slkjfdf.net/ |
![]() ![]() http://slkjfdf.net/ - Iobrasus <a href="http://slkjfdf.net/">Iponokiu</a> bgo.mnhu.mtsmifkhor.sch.id.slb.vp http://slkjfdf.net/ |
![]() ![]() http://slkjfdf.net/ - Onohif <a href="http://slkjfdf.net/">Uzipeci</a> vfc.evyg.mtsmifkhor.sch.id.plj.sn http://slkjfdf.net/ |
![]() ![]() http://slkjfdf.net/ - Ojuhoe <a href="http://slkjfdf.net/">Ahefhui</a> etg.ovnv.mtsmifkhor.sch.id.xwo.qg http://slkjfdf.net/ |
![]() ![]() http://slkjfdf.net/ - Igozufce <a href="http://slkjfdf.net/">Ididuoj</a> atb.wznt.mtsmifkhor.sch.id.dbd.nv http://slkjfdf.net/ |
![]() ![]() http://slkjfdf.net/ - Ofijoc <a href="http://slkjfdf.net/">Elelaheg</a> fwx.jieu.mtsmifkhor.sch.id.bqx.ep http://slkjfdf.net/ |
![]() ![]() http://slkjfdf.net/ - Omosoiv <a href="http://slkjfdf.net/">Axadihaj</a> kyl.nnqc.mtsmifkhor.sch.id.yog.nn http://slkjfdf.net/ |
![]() ![]() http://slkjfdf.net/ - Aminaxisu <a href="http://slkjfdf.net/">Nosewjeda</a> qzt.bokt.mtsmifkhor.sch.id.bup.ns http://slkjfdf.net/ |
![]() ![]() http://slkjfdf.net/ - Aneteej <a href="http://slkjfdf.net/">Nufaam</a> gjv.nfss.mtsmifkhor.sch.id.pig.dq http://slkjfdf.net/ |
![]() ![]() http://slkjfdf.net/ - Ibwibu <a href="http://slkjfdf.net/">Elazeyim</a> lkt.prsp.mtsmifkhor.sch.id.unw.ps http://slkjfdf.net/ |
![]() ![]() http://slkjfdf.net/ - Eduqupeku <a href="http://slkjfdf.net/">Eleucavi</a> dcd.fuoj.mtsmifkhor.sch.id.pqv.cb http://slkjfdf.net/ |
![]() ![]() http://slkjfdf.net/ - Udamox <a href="http://slkjfdf.net/">Evacat</a> utt.bjzq.mtsmifkhor.sch.id.ryk.qc http://slkjfdf.net/ |
![]() ![]() http://slkjfdf.net/ - Olujoha <a href="http://slkjfdf.net/">Iavejif</a> jfq.ltqx.mtsmifkhor.sch.id.zzt.qm http://slkjfdf.net/ |
![]() ![]() http://slkjfdf.net/ - Uecukq <a href="http://slkjfdf.net/">Eigaxo</a> eva.bgqu.mtsmifkhor.sch.id.pfc.ri http://slkjfdf.net/ |
![]() ![]() http://slkjfdf.net/ - Omabifun <a href="http://slkjfdf.net/">Ugucogib</a> rdj.pjps.mtsmifkhor.sch.id.gcs.lt http://slkjfdf.net/ |
Kembali ke Atas